Minggu, 24 Maret 2013

Remaja obesitas cenderung berpotensi mengalami kerusakan jantung (Corbis)

OBESITAS merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kerusakan jantung bisa terjadi pada remaja obesitas yang tidak memiliki gejala penyakit jantung.

Dalam studi terbaru, para peneliti mengkaji struktur jantung dan fungsinya. Penelitian mengambil sampel dari 97 remaja,di antaranya terdiri dari 32 remaja kurus, 33 remaja kelebihan berat badan, dan 32 remaja obesitas, yang kesemuanya tanpa gejala penyakit jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinding jantung yang tebal pada remaja obesitas membuat fungsi jantung terganggu sehingga berpotensi mengalami kerusakan.

Studi ini dijadwalkan dipresentasikan di Serbia pada pertemuan tahunan Asosiasi Gagal Jantung Masyarakat Kardiologi Eropa. “Pendidikan makanan sehat dan olahraga diperlukan di sekolah-sekolah untuk mencegah obesitas dan penyakit kardiovaskular pada awal masa remaja,” kata ketua tim penulis Gani Bajraktari Profesor penyakit dalam dan kardiologi di Universitas Pristina, Kosovo, ini juga mengatakan, penelitian awal ini merupakan langkah penting dalam mencegah obesitas dan penyakit kardiovaskular pada orang dewasa.

Para peneliti berpendapat, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah kerusakan jantung pada remaja obesitas dapat dicegah jika mereka menurunkan berat badan.Karena studi ini dipresentasikan pada pertemuan medis, data dan kesimpulan harus dilihat sebagai awal sampai diterbitkan dalam jurnal peerreview.

Setidaknya tiga dari empat remaja obesitas tumbuh menjadi orang dewasa gemuk sehingga memengaruhi mereka untuk mengidap penyakit serius degeneratif (penyakit tidak menular), seperti radang sendi, penyakit jantung, stroke, dan beberapa bentuk kanker. Meskipun penyakit ini biasanya tidak menyerang sampai jauh di kemudian hari, masalah medis lainnya dapat muncul selama masa remaja untuk anak-anak yang gemuk dan tidak sehat.

Selain penyakit kardiovaskular, remaja dengan berat badan berlebih juga rentan terserang beberapa penyakit. Salah satunya obstructive sleep apnea.Penyakit penyumbatan saluran pernapasan bagian atas ini sangat mengganggu pernapasan normal saat tidur. Dyah Ayu Pamela (Koran Sindo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar