Minggu, 24 Maret 2013

Cermat Melihat Label Nutrisi


PDF Print
Tuesday, 25 September 2012
Hampir setiap makanan kemasan mencantumkan kandungan nutrisi dan bahannya. Tapi sayang petunjuk tersebut masih kerap membingungkan konsumen. Pernahkah Anda lebih memilih satu item produk makanan atau minuman karena melihat kandungan kesehatan di dalamnya? Anda mungkin telah ditipu.

Itu karena istilah-istilah seperti bebas lemak atau semua yang alami sering mengelabui pada jenis makanan yang mungkin sama sekali tidak sehat. Hampir 59% dari konsumen kesulitan menganalisis label makanan. Menurut survei Nielsen, ada 16 jenis kandungan nutrisi yang paling menyesatkan konsumen, seperti istilah multigrain, tanpa tambahan gula, rendah gula, mengandung omega 3, atau tanpa lemak trans.

Pengetahuan soal kandungan nutrisi akan membantu Anda membuat pilihan cerdas saat belanja di supermarket. Makanan berlabel alami mungkin mengandung bahan pengawet atau disuntik dengan natrium. Seperti yang dilansir dari situs Healthday, Direktur Litigasi di Pusat Ilmu Pengetahuan Umum (CPSI) Amerika, Stephan Gardner, mengatakan, beberapa produk alami akan memiliki sirup jagung fruktosa tinggi dan perusahaan akan berpendapat bahwa karena berasal dari jagung, jadi itu sehat.

“Padahal, itu tidak benar, semua yang tertulis alami belum tentu penuh kandungan nutrisi,” sebut Gardner. Kebanyakan industri makanan dan obat tidak mendefinisikannya meskipun pembuat makanan tidak akan mendapat masalah asalkan label makanan tidak mengandung warna tambahan, rasa buatan, atau “zat sintetis”. Misalnya saja kandungan multigrain, ketika belanja untuk roti sehat dan sereal, kita sering mencari kata-kata gandum utuh atau whole wheat 100%.

Ini tidak cukup jika dalam label tertera multigrain atau dibuat dengan gandum. Biji-bijian (yang termasuk popcorn, beras merah, dan oatmeal), memiliki lebih banyak nutrisi dan serat selain mereka yang telah disempurnakan. Jangan terkecoh oleh warna. Beberapa roti berwarna agak gelap atau sereal yang memiliki warna karamel, tidak sehat daripada roti putih yang sangat halus. Anda khawatir tentang kalori dan karbohidrat (mungkin karena Anda memiliki diabetes atau berusaha untuk mencegah itu).

Namun, makanan, termasuk buah, susu, sereal, dan sayuran secara alami mengandung gula. Jadi, meskipun produk ini tidak mungkin telah menambahkan gula, produk tersebut masih mungkin mengandung gula alami. Dan, tidak ditambahkan gula produk masih mungkin mengandung bahan-bahan tambahan, seperti maltodekstrin dan karbohidrat. Dalam karbohidrat, kita akan mendapatkan kandungan gula sederhana atau lebih kompleks pati—meningkatkan gula darah—dan tidak ada tambahan gula tidak berarti produk tersebut mengandung kalori atau karbohidrat bebas.

Sementara jika tertulis bebas gula, itu tidak berarti produk memiliki kalori lebih sedikit dibandingkan versi biasa, atau mungkin memiliki lebih. Meskipun pembuat makanan seharusnya memberitahukan konsumen jika produknya tidak rendah kalori. Produk bebas gula memiliki kurang dari 0,5 gram gula per porsi. Namun, produk tersebut masih mengandung kalori dan karbohidrat dari sumber lain.

Kandungan seperti lemak trans akan berdampak buruk terhadap jantung dan asupan yang ideal adalah nol. Namun, biasanya produk yang mengatakan tidak ada lemak trans mungkin dapat mengandung kurang dari 0,5 gram per porsi. “Jika sebuah produk mengatakan 0 lemak trans di atasnya, itu tidak benarbenar nol,” kata Gardner. Periksa juga kata-kata pada daftar bahan, seperti minyak terhidrogenasi dan shortening, yang berarti lemak trans masih ada.

Ada beberapa produk yang cenderung mengandung lemak trans daripada yang lain. Hal berikut juga adalah penguat imunitas. Biasanya produsen dapat menggunakan katakata seperti campuran imunitas atau mendukung sistem kekebalan tubuh jika produk mengandung vitamin tertentu. Namun, kata-kata tersebut terkadang digunakan untuk memberikan aura kesehatan untuk produk yang mungkin atau mungkin tidak layak.

Pada tahun 2008 perusahaan yang membuat produk Airborne vitamin sepakat untuk menyelesaikan USD23.300.000 atas gugatan class action. Label produk bisa mengatakan “meningkatkan sistem kekebalan tubuh” dan dipasarkan sebagai cara untuk mencegah pilek tanpa bukti yang cukup bahwa hal itu terbukti. Kata-kata bebas lemak dalam label kemasan juga bisa menyesatkan.

Ketika bahaya lemak jenuh dan trans menjadi jelas, pasar dibanjiri produk-produk yang disebut- sebut bebas lemak. Masalah sebenarnya, produk tersebut terkadang mengandung kalori hampir sebanyak versi full fat. Periksa label untuk kandungan kalori dan bandingkan dengan versi full-fat. Hanya karena tertulis bebas lemak, tidak berarti benar-benar bebas lemak.

Kemasan bisa mengatakan itu bebas lemak, tetapi tetap sarat dengan gula dan produk bebas gula bisa sarat dengan lemak. Sebuah label makanan mungkin mengatakan produknya mengandung asupan minyak zaitun, tetapi produsen biasanya menggunakan istilah ini yang merujuk pada rasa daripada bahan.

Kata- kata pada produk dapat membingungkan konsumen, tetapi penting untuk membaca fakta gizi. Untuk dipertimbangkan sebagai produk rendah kalori, kandungan lemak harus 50% lebih kecil daripada jumlah yang ditemukan dalam produk sebanding. Sementara, untuk kandungan free gluten, yaitu protein yang ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum, dapat mendatangkan malapetaka pada kesehatan orang-orang dengan penyakit celiac atau intoleransi gluten. healthyday/dyah ayu pamela
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar