Selasa, 07 Januari 2014

Kuliner Ajiiiib KL-Bukit Bintang Malaysia


Traveling belum lengkap rasanya kalau nggak mencoba makanan khas daerah setempat. Bukannya kuliner itu juga termasuk bagian dari eksplosure pariwisata? berhubung waktu jalan ke Malaysia, travel mate saya Fika tukang makan dan concern about culinary, jadi saya ulas sedikit tentang makanan apa aja yang harus dicoba. let’s chek it out….
tmp_IMG_20130405_170553-1018140710
Big Portion Chiken Tandoori, Not Spicy But Lemony

Kawasan terkenal dengan site lalu lalangnya turis adalah Bukit Bintang. Nggak heran kalau sederet restoran ada di sini, kata beberapa teman kuliner di Jalan Alor juga harus dicoba, karena disana ada banyak street food alias makanan pinggir jalan, siapa tahu murah dan enak. Tapi karena hotel saya letaknya sekitar Bukit Bintang, jadi makan malam selama tiga malam disana pilihannya ya disekitar sini.

Baru aja cek in hotel, tapi habis itu perut rasanya udah kruyuk-kruyuk minta diisi. Maklumlah kan memang jam makan siang, jalan sekitar 500 meter, sederetan jalan di Bukit Bintang menawarkan berbagai macam restoran. Yang menarik, ada sebuah restoran India bertuliskan Nasi Kandar dan Ayam Tandoori, tanpa pikir panjang langsung pilih makan disini. Apa sih sebenarnya kedua menu ini? agak bawel habis makan saya nanya-nanya kenapa ayam Tandoori bisa merah, dari mana warna merah tadi. Mungkin resep rahasia, si bapak Indian berkulit gelap dan tinggi kurus nggak mau kasih tahu. Dia cuma bilang itu dari bumbu khas di India.

tmp_IMG-20130405-00432956293978
Restoran Nasi Ayam Hainan yang Favorit Saya Banget di Bukit Bintang

Siapa yang tidak tergoda penampilan Ayam Tandoori warnanya merah, kirain rasanya pedas padahal jutru seperti ada campuran resapan lemon, jadi asem. Ayam Tandoori ini juga dilengkapi saus yang nggak pedas, campuran yogurt, sama asamnya. Saya nggak paham sih, kenapa kalau ke restoran India pasti dikasih porsi yang besar banget. Mungkin orang India kalau makan bener-bener mirip kuli. Makanya lebih baik beli seporsi untuk berdua biar nggak mubazir. Lain lagi rasa Nasi Kandar, mirip dengan nasi kebuli yang suka dibuat mama dirumah. Paduan berbagai rempah-rempah dan rasa kambing.

Waktu belum sampai Malaysia, Fika berseloroh harus coba menu Nasi Lemak Ganja. Yes, ada kata ganja disana, dicari-cari apa itu Nasi Lemak ternyata mirip Nasi Uduk kalau di Indonesia. Bedanya, nasi ini nggak direndam dan dimasak dengan santan, tapi hanya daun salam, lalu ada orek-orek kacang, telur mata sapi, dan sambal. Blaaaaah cuma ini ternyata, penonton kecewa. Oke nggak apa-apa, itu harganya cuma 2 Ringgit dan biasa aja rasanya.

image
Air Mata Kucing di Petaling Street

Dimana pun kamu berada, kalau nggak mau kecewa, pilihlah tempat yang kelihatannya ramai dikunjungi. Bisa jadi restoran itu memang punya taste yang sesuai. Seperti kalau di Bukit Bintang, malam harinya kita makan di Nasi Ayam Hainan Chee Meng, nggak kecewa deh sama menu disini. Nasi Ayam beserta Lauk Ayamnya ajiiiibbb, gurih tapi nggak seperti kebanyakan MSG. Ayamnya juga mirip bebek. By the way saking sukanya malam besoknya kami kesini lagi dan nyoba menu berbeda, Mie Goreng Hokian-nya yang ternyata juga enak. Kalau biasanya makanan dengan taste nggak mengecewakan, pasti mahal. Nah, tapi disini rasionable banget. Seporsi Nasi Ayam Hainan sekitar Rp. 30 ribu atau 7 Ringgit. Menu lain juga rata-rata seharga 7-10 Ringgit. Cuma kalau dibandingkan, dengan reatoran diluar jalur Bukit Bintang seperti Jalan Alor, harganya pasti lebih murah. Kan disini site nya turis. So, yang pergi ala backpacker lebih baik ke Petaling Street aja, atau Jalan Alor.

Kalau cuma cari restoran India diberbagai sudut juga ada. Kalau di Indonesia mirip Restoran Padang yang tersebar dan jadi favoritnya orang-orang, termasuk kalau kamu ke Papua sekalipun, restoran nasi padang ada disana. Di dekat Stasiun Komuter, KL Central ada Suriah Teh Tarik yang makan berdua cuma menghabiskan 7 Ringgit padahal porsinya banyak dan sudah termasuk minumnya. Juga Restoran Nasi Kandar dekat Gedung Mydin, meski ada teman yang berkomentar di warteg lebih murah 10 ribu juga dapet (itu cuma sepiring).

tmp_Bandar Kuala Lumpur-20130406-00487-1573114232
Buah Di Petaling Street

Hampir tiap hari makan berlemak atau berkuah santan di restoran India, kasian perut skita. Buah adalah menu wajib, carilah ke pasar seputar Petaling Street. Disini tersedia banyak macam buah, tergantung kamu sukanya apa. Oh ya, kalau kesini jangan lupa beli Air Mata Kucing sebagai pelepas dahaga. Unik ya namanya, katanya Air Mata Kucing juga berkhasiat untuk panas dalam. Rasanya mirip-mirip kalau kita minum liang teh.
Sepenggal perjalanan
(Dyah Ayu Pamela)

Capture Bali – Indonesia Part 1

Everyone would love to go to Bali, including me for the holidays. Recently I had come to Bali and it was a very beautiful place that deserves a visit.

Kuta beach one of the gates of tourism in Bali, every tourist will visit this place. I try to visit other places like Jimbaran and Nusa Dua with white sandy beaches in south Kuta. You can find Pandawa Beach or Nusa Dua Beach, so awesome and can’t forget this. So i capture in some picture :) 

image
what did during the holidays in Bali? when far away from routine work, far from fatigue, congestion in Jakarta, of course I hunt Balinese food.
Other activities, jogging on the beach every morning. Worship after dawn prayers at 6 am I walk from the hotel where I stayed to Kuta beach.
image
image
From what I saw in Kuta, many tourists love surving activities. Kuta beach does have a pretty cool waves for surfing.
I think this is very interesting, they sculpt the statue and place it near the hill in Pandawa. And Pandawa Beach, I always love the beach and always enjoyed the sound of the sea, the gentle sounds of nature. Pandavas have a white sand beach.
Statue of the “Dewa Wisnu” is not finished, whenever that is complete?. And Garuda Wisnu Kencana (GWK) you should come here and see the splendor of the rocks formed.

image
image

A place in Nusa Dua Beach, a distance of Kuta. I takes about 30 minutes to reach this place from Kuta. In Nusa Dua you can rent a bike, here there is a special road for cycling. Along the coast of Nusa Dua also find many restaurants, including Bebek Bengil that you must try. Nusa Dua beach also has a beautiful white sandy beach with calm waves.


image
My Capture
(Dyah Ayu Pamela)

Mengenal Bali Lewat Miguel Covarrubias

Tanpa rencana, siang itu bus Trans Sarbagita (kalau di Jakarta mirip bus Trans Jakarta) yang aku naiki ternyata menuju wilayah Nusa Dua. Aku pikir tidak apalah, rencana ke wilayah utara Bali harus batal, toh ke daerah Ubud sana pun sudah tidak cukup waktu.

Berkunjung ke Museum, sebenarnya bukan hal yang terlihat seru. Tapi kadang menariknya, ada hal-hal tertentu diluar dari biasanya, mengunjungi museum ternyata membawa pengetahuan baru dan jadi cara mengenal yang unik. Seperti kesan magis dari patung-patung dan benda purbakala. Tidak pernah ada perasaan seperti ini, aneh, mistis, seperti tidak sedang seorang diri ketika di ruangan itu. beda sekali atmosfernya saat masuk ruang pamer pertama yang berisi karya lukisan seniman asal Indonesia.
Semua orang pasti setuju, kalau Bali punya sejuta pesona. Karenanya tak mengherankan meski berkali-kali ke pulau dewata ini tak pernah ada kata bosan ataupun berharap untuk tidak kembali. Tapi sesering apa mengunjungi Bali, apa iya kita sudah benar-benar mengenal kultur, kebiasaan, budaya, dan latar belakang masa lalunya? Salah satunya lewat Miguel Covarrubias Bali bisa dikenal hingga ke benua lain, ketika buku karyanya berjudul Island of Bali terbit pada 1937. Karya-karyanya berupa lukisan, foto, dan gambar-gambar hasil guratannya dipamerkan di Museum Pasifika, Nusa Dua, Bali.

Image
salah satu sudut di museum pasifika
sudut ruang pamer lainnya kebanyakan berisi lukisan
Kembali pada sosok yang mengenalkan Bali, siapa sebenarnya Covarrubias itu? José Miguel Covarrubias Duclaud (22 November 1904 – 4 Februari 1957) adalah seorang pelukis dan karikatunis asal  Meksiko, juga etnolog dan sejarawan yang pada tahun 1930 silam datang ke Bali, melakukan penelitian tentang masyarakat Bali. Covarrubias menyusuri seluruh wilayah pulau Bali dan berkat penelitian yang dilakukannya dia berhasil mengenal penduduk dan kebiasaan mereka. Agama dan keluarga merupakan elemen yang penting dalam kehidupan masyarakat Bali, sesuatu yang mirip dengan kebudayaan Meksiko. Melalui berbagai foto, gambar, lukisan, dia menggambarkan esensi pulau, warna, tekstur, serta kehangatan pemandangan alam dan penduduknya, dari gambar-gambar tentang kesederhanaan dari “masyarakat yang sederhana” kita dapat mengetahui dengan rinci bagaimana masyarakat dan kehidupan sehari-hari di Bali.

Image
bagian mistis di museum ini adalah sudut tentang benda purbakala

Salah satu yang menarik perhatian Covarrubias adalah seni tari Bali dan keterampilan yang dimiliki oleh penduduk sejak usia muda. Dalam setiap acara ada tarian dan musik yang berbeda denhan kostum mewah dan hiasa kepala yang sama sekali tidak sederhana. Garis-garis spontan dari banyak gambar yang dibuat Covarrubias juga memperlihatkan gerakan penari dalam fase berbeda. Musik dan tari yang dimiliki masyarakat Bali berasal dari dewa.

Salah satu kutipan yang diambil dari artikel yang dipajang di ruang pamer menyebutkan berbagai hasil penelitian Covarrubias tentang masyarakat Bali. “Di Bali sebuah perayaan tidaklah lengkap tanpa adanya pertunjukan musik, tari, dan teater. Seni tari Bali benar-benar meupakan sebuah pertunjukan, ditarikan untuk menghibur penonton dan sebagai unjuk kebolehan. Bentuk-bentuk ekspresi bahasa tubuh yang berhubungan dengan ritual yang magis.” Miguel Covarrubias

Museum Pasifika menampilkan 115 gambar, lukisan dan foto-foto yang menunjukkan nilai seni, dokumenter karya seniman Meksiko dan kekayaan Bali. Tiket masuknya Rp. 70.000 / $ 5 dollar untuk warga lokal dan sekitar $10 Dollar untuk warga asing (jujur ini terlalu murah). Sesuai namanya, Museum Pasifika juga berisi koleksi dari banyak negara termasuk Asia Pasifik. Ruangan lainnya berisi karya-karya lukisan warga Italia yang pernah mengeksplorasi seni di Bali, seperti Renato Chsritiano, Gilda Ambron, dan Piero Antonio Garriazo. Lalu, ruang yang penuh diorama pelukis Belanda yang sempat tinggal di Bali yakni Wilem Gerard Hofker, Isac Israel, dan Hendrik Paulides.

Sebuah perjalanan sederhana

November 2013

(Dyah Ayu Pamela)

Experience Juice Mixed Tomato, Lemon and Honey

I like juice, healthy, fresh and make early satiety. And now, drinking juice mornings lately become my habit after exercise or jogging. Tomato juice mixed with honey and lemon is an additional favorite, make it rich with content of Vitamin C and not too sweet taste because sugar is replaced with honey, especially lemon gives a fresh sensation.

How do i make it? Fresh tomato juice for two cups of prepared medium-size. The first cut into small pieces two tomatoes and add with 2 teaspoons of honey, then add a quarter of a medium sized lemon.
why I chose tomatoes? This fruit is often used in salads and is known to contain many vitamins, minerals, and antioxidants that nourish. But not only that, it also has the benefit of tomato stunning beauty.