Minggu, 24 Maret 2013

BOHEMIAN Tenun Ikat


PDF Print
Tuesday, 14 August 2012
Image

Seni dan keindahan Indonesia tidak berhenti menginspirasi dunia fashion. Begitu juga bagi perancang Didiet Maulana yang giat mengeksplorasi tenun ikat dari berbagai daerah.

Sebanyak 36 baju karyanya ditampilkan dalam fashion show bertajuk “Eksotika Mamiri”pada Jumat (10/8) lalu di Plaza Indonesia,Jakarta.Keanggunan budaya Sulawesi menjadi inspirasi tema koleksi dari IKAT Indonesia by Didiet Maulana yang mengangkat kreasi tenun Makassar. Warna-warna segar dan bersinar,seperti biru,merah,oranye,dan hijau,dari tenun Makasar ini diproyeksikan lewat siluet feminin.

Mengambil konsep siluet era 70- an,Didiet berusaha menampilkan tenun dalam siluet internasional yang minimalis untuk memberi ekspose maksimal terhadap motif dan keindahan kain tenunnya. Kain tenun ditampilkan lewat aplikasi pada gaun,sebagai material utama cape dan look yang lebih modern.

Untuk koleksi kali ini,Didiet sengaja membuat padu padan yang bisa digunakan pemakainya untuk evening gala maupun event cocktail. ”Idenya dari gaya 70-an,sangat bohemian dan ada pula turban-turban. Saya ingin menjadikan itu sebuah tren dan menjadi alternatif bergaya,” ungkap Didiet saat ditemui SINDO usai fashion show.

Menurut Didiet,eksplorasi kain tenun ikat dari Makassar dipilihnya karena dia yang jatuh cinta kepada teksturnya yang bisa mengakomodasi dirinya saat ingin memunculkan efek glamor pada rancangannya.Dari segi warna pun karena penggunaan materi yang berbeda ini turut memunculkan warna-warna yang sangat fibrant. Sebelumnya,dalam beberapa koleksinya,Didiet Maulana pernah juga mengeksplor kain dari Bali dan Jepara.

Kali ini kain Indonesia bagian Timur dipilihnya karena motifnya yang geometrikal dan membuat kesan estetik. Didiet banyak menggunakan warna ungu dan warna pekat,seperti red wine. Sementara itu,di beberapa koleksinya kali ini Didiet juga menggabungkan beberapa elemen bordir khas Tasik dan beberapa elemen teknik dari Sumatera Barat.Dengan keseluruhan koleksi yang menggunakan cutting loose menyesuaikan dengan event Ramadan dan Idul Fitri. Memberikan kesan bebas jauh dari kungkungan bagi pemakainya.

Kesan kasual dimunculkan pada koleksi pertamanya di pergelaran kali ini,kemudian glamor,dan koleksi untuk evening.Kesan perempuan Indonesia powerful, tapi feminin begitu mendominasi koleksi yang akan ada di Jakarta dan Bali ini. Salah satu artis yang ikut hadir dalam fashion show IKAT Indonesia,Maudy koesnaedi,mengaku sudah lama mengikuti hasil karya Didiet Maulana.

“Saya menyukai koleksi Didiet,sangat Indonesia sekali. Saya dan Didiet punya hobi mengoleksi kain-kain Nusantara,salah satunya ikat,” sebutnya yang saat itu menggunakan kain tenun ikat asal NTT. ● dyah ayu Pamela 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar