Tuesday, 04 September 2012 | |
Banyak alasan untuk mencintai kereta api. Kalau tidak percaya, tanyakan
saja kepada para penggemar fanatik moda transportasi massal ini.
Bagi banyak orang, kereta api mungkin sekadar
alat transportasi yang mengantar mereka pergi dan pulang ke suatu
tempat. Tak sedikit pula yang kerap mengeluhkan buruknya kenyamanan alat
transportasi yang satu ini. Namun, bagi anggota komunitas Edan Sepur
Indonesia atau Indonesian Railfans Community (IESC), kereta api justru
menjadi sesuatu yang unik.
“Banyak alasan kenapa kita fanatik terhadap kereta api. Mulai dari yang memiliki hobi jalan-jalan dengan kereta api, suka memotret kereta api dan lanskapnya, atau memang menganggap kereta api sangat unik,” ungkap Luqman Supriyatno, Ketua Umum Komunitas Edan Sepur Indonesia. Didirikan oleh Egief Del Haris, Desya Nur Perdana, Armiya Farhana, Budi Susilo, Agus Riyadi, dan Luqman Supriyatno pada 5 Juli 2009 di Jatinegara, komunitas ini adalah wadah bagi siapa saja, baik individual maupun organisasi yang ingin terlibat dalam segala hal yang berhubungan dengan kereta api. Misalnya saja, pada Lebaran kemarin, komunitas Edan Sepur Indonesia ikut membuka posko mudik dan menginformasikan jadwal-jadwal kereta yang selalu diperbaharui lewat Facebook dan Twitter. “Kita diminta PT Kereta Api untuk menginformasikan kereta api tambahan karena kan jadwal kereta tidak seperti biasanya, seperti wilayah Jawa Tengah, Cilacap, Jawa Timur yang ada tambahan. Begitu juga jumlah kereta untuk jalur menuju Bandung yang dikurangi karena sepi peminat,” kata Luqman. Menjadi komunitas yang disegani dan sebagai penggerak perubahan masyarakat perkeretaapian yang lebih baik dan disiplin merupakan misi komunitas ini. Tak mengherankan, berbagai kegiatannya turut mendukung upaya perbaikan. Misalnya saja, pada 2010 lalu komunitas ini membuat acara go green, menanam 10.000 pohon di jalur selatan dekat Stasiun Cidanea yang merupakan daerah rawan longsor bagi jalur kereta api. Kini, komunitas Edan Sepur Indonesia telah memiliki anggota lebih dari 3.000 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka kerap berkomunikasi melalui sosial media dan rutin mengadakan gathering. Acara gathering rutin sengaja dibuat sebagai ajang silaturahim dan bertukar informasi, hunting foto dengan objek kereta dan pemandangan sekitar dalam perjalanan menuju Bandung ke Banjar. dyah ayu pamela |
Minggu, 24 Maret 2013
VIRUS CINTA KERETA API
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar