Eksotisme Wisata di Papua
Hamparan biru air laut beriak-riak cukup tenang, pukul empat sore, matahari di Indonesia bagian timur masih tampak terang. Pemandangn eksotik dari dasar laut dangkal. Pasir putih berikut gerombolan ikan dan gugusan terumbu karang terlihat jelas, bersamaan silau mentari yang menembus kedalaman air.
Ada baiknya
berangkat lebih pagi untuk mengunjungi pulau-pulau kecil ini, sebab semakin sore ombak semakin besar.
Cuaca laut sering berubah-ubah, bisa jadi bagian langit yang satu berwarna
muram, bagian langit lainnya terlihat cerah.
Ini baru
salah satu gambaran dari lokasi eksotis di Papua. Potensi pariwisata di Papua
sebetulnya sangat banyak dan baru sedikit yang diketahui. Mutiara dari timur,
sebutan populer ini kiranya tepat untuk menggambarkan kekayaan alam Papua. Untuk
yang suka petualangan, berlibur ke Papua merupakan pilihan yang tepat. Kondisi
alam yang masih asli inilah yang membuat Papua sangat memesona. Apa saja tempat
wisata di Papua yang menarik disambangi?
1.
Raja Ampat, Surga bagi Penyelam (Diver)
Bagi para
pecinta diving,
Kepulauan Raja Ampat adalah surganya. Keindahan alam bawah lautnya
sudah terkenal sampai mancanegara. Ada sekitar ratusan ribu jenis ikan dan
terumbu karang, anda bisa bertemu habitat penyu, dan melihat kumpulan ikan hiu
kecil meloncat-loncat di sekitar dermaga. Kumpulan pulau yang tersebar juga memiliki spot untuk diving, seperti disekitar
Pulau Gam. Spot yang terkenal indah adalah Mug Rive, Meos con, dan Priwen Bonda.
Tak hanya
surga bagi penyelam, eksotisme pemandangan pantai dan gugusan pulau dari atas
bukit Wayag sebagai icon Raja Ampat jangan sampai terlewat. Sebelum menuju Wayag, wisatawan harus mengisi buku tamu. Untuk memasuki
kawasan Raja Ampat, wisatawan lokal maupun asing dikenakan biaya masuk yakni
berupa pembelian Pin yang berlaku untuk satu tahun.
Jumlahnya Rp.500 ribu bagi
wisatawan asing dan Rp.
250 ribu bagi wisatawan lokal saat sampai di Kota Sorong. Biaya tersebut dialokasikan untuk retribusi daerah dan biaya konservasi
alam di Raja Ampat.
Jarak antara
Pulau Waisai menuju Wayag dapat
ditempuh 2,5 jam dalam keadaan laut normal. Untuk melihat keseluruhan gugusan
Kepulauan Raja Ampat, wisatawan harus menaiki salah satu tebing berketinggian
110 Meter yang terletak diantara gugusan pulau tersebut. Untuk menaiki tebing tersebut
kita akan ditemani dua orang pemandu.
Biaya Wisata
ke Raja Ampat memang terbilang cukup mahal, bahkan biayanya hampir sebanding bila kita berwisata ke Negara-negara di Eropa. Transportasi masih menjadi kendala, untuk
menjangkau gugusan kepulauan Raja Ampat. Perjalanan udara dari Jakarta menuju Sorong, berikut transit di Makasar
harus dilalui selama 5 jam. Belum lagi dari Kota Sorong, Ibu Kota Papua Barat,
anda harus menempuh sekitar 3 jam perjalanan laut untuk sampai ke pulau Waigeo
Selatan (Waisai) sebelum akhirnya bisa mencapai Wayag, titik utama Kepulauan
Raja Ampat. Nah,
disinilah klimaks perjalanan wisata anda di Raja Ampat. Akhirnya semua usaha
anda untuk mencapai tempat eksotis ini tidak akan pernah terlupakan. Dengan
pemandangan dari atas bukit Wayag, gugusan pulau Raja Ampat inilah dream land
bagi traveler seperti anda.
2.
Danau Sentani
Memiliki 30
jenis species ikan air tawar, Danau Sentani kaya akan beragam biota laut dan
sudah dimanfaatkan untuk budidaya air tawar. Danau ini juga dimanfaatkan untuk
lokasi wisata seperti berenang, bersampan, menyelam, memancing, skiair, dan
wisata kuliner. Merupakan Danau vulkanik, sumber airnya berasal dari 14 sungai
besardan kecil dengan satu muara sungai, Jaifuri Puay.
Dalam
beberapa catatan disebutkan, dasar perairan danau ini berisikan substrat lumpur
berpasir (humus). Pada perairan yang dangkal, ditumbuhi tanaman pandan dan
sagu. Luasnya sekitar 9.360 Hektar dengan kedalaman rata-rata 24,5 meter.
Disekitar Danau ini terdapat 24 kampung, tersebar di pesisir dan pulau-pulau
kecil yang ada ditengah Danau.
Saat ini
Danau Sentani sudah dikembangkan perikanan air tawar, sehingga wisatawan bisa
menikmati hidangan kuliner sambil menyaksikan keindahan disekitarnya. Berada di
lereng pegunungan Cagar Alam Cycloops yang memiliki luas 245.000 hektar. Danau
Sentani merupakan Danau terbesar di Papua, terdapat 21 buah pulau kecil yang
menghiasi danau indah ini.
Danau ini
telah dikelola menjadi objek wisata karena berjarak 50 Km dari Jayapura dan
mudah dijangkau. Sebagai pelengkap, di danau ini sudah banyak terdapat perahu
wisata untuk berkeliling. Untuk menarik wisatawan, setiap tahun pada
pertengahan Bulan Juni penduduk setempat juga rutin mengadakan Festival Danau
Sentani, mengekspose seni dan budaya setempat yang sudah menjadi agenda
pariwisata utama.
3.
Eksotisme Pantai di Biak, Papua
Biak adalah
salah satu Pulau terbesar diantara rantaian pulau kecil di Kabupaten Biak
Numfor, Provinsi Papua Barat Indonesia.
Memiliki banyak pantai dengan keindahan atol dan terumbu karang, Biak
merupakan gugusan pulau yang berada di sebelah utara daratan Papua dan
bersebrangan langsung dengan Samudera Pasifik.
Perjalanan
dari Jakarta menuju Biak ditempuh selama 5 jam melalui pesawat udara, dengan
transit terlebih dahulu di Makasar untuk dilanjutkan menuju Bandara Frans
Kaiseipo, Biak, Papua. Pantai Bosnik nan eksotis di Biak, Papua adalah tempat
wisata favorit masyarakat lokal. Selain itu Pantai Wari yang terletak di Desa
Yobdi, Biak Utara juga bagus untuk didatangi.
4.
Taman Nasional Lorentz
Kawasan Taman
Nasional Lorenz merupakan salah satu kawasan konservasi paling luas di Asia
Tenggara (25.000 Km²). Dengan wilayah meliputi Kabupaten Jayawijaya, Mimika,
Puncak Jaya, serta Asmat. Taman Nasional yang termasuk situs Warisan Budaya
Dunia oleh UNESCO ini memiliki persedian mineral dan operasi pertambangan berskala
besar yang aktif. Ada juga proyek konservasi Taman Nasional Lorentz dari
inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada
di kawasan ini.
Sejak 2003
hingga kini, WWF Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah
adat dalam Kawasan Taman Nasional Lorenz. Tahun 2003-2006 WWF telah melakukan
pemetaan di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo dan pada 2006-2007
pemetaan sudah dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten smat.
Taman
Nasional Lorenz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk
keanekaragaman hayati di Asia Tenggara dan Pasifik. Kawasan ini juga salah satu
diantara tiga kawasan dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Membentang
dari puncak gunung yang dielimuti salju (5.030 meter dpl), hingga membujur ke
perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan batas tepi perairan laut
Arafura. Dalam bentangan ini terdapat spektrum ekologis menakjubkan dari
kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan
lahan basah.
Selain
memiliki keanekaragaman hayati yang sangat beragam, terdapat juga kekhasan dan
keunikan gletser di Puncak Jaya dan sungai yang menghilang beberapa kilometer
ke dalam tanah di Lembah Balliem.
Terdapat sebanyak
34 tipe vegetasi diantaranya hutan rawa, hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan
gambut, pantai pasir karang, hutan hujan lahan datar atau lereng, hutan karangas,
hutan pegunungan, padang rumput, dan lumut kerak. Jenis satwa yang sudah
teridentifikasi sebanyak 630 jenis burung yang merupakan 70% dari burung yang
ada di Papua dan 123 jenis mamalia. Bulan Agustus hingga Desember merupakan
bulan kunjungan terbaik setiap tahunnya. *dyah ayu pamela*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar